.

Jumat, 06 Juni 2014

Panduan Membuat Bisnis Plan




Biasanya bisnis plan dibuat dalam suatu dokumen proposal. Namun saat ini, pengusaha diharapkan mampu membuat business plan dalam bentuk slide Power Point, dilengkapi dengan gambar yang berwarna serta grafik yang informatif. Tapi pada intinya, substansi dari bisnis plan tersebut tetaplah sama.
Jika anda pemimpin perusahaan dan ingin meningkatkan modal perusahaan, anda harus mengemukakan kunci permasalahan tentang besarnya (size) pasar anda, pengalaman tim anda, dan tujuan jangka panjang keuangan anda.

Berikut ini 10 pertanyaan sebagai panduan membuat bisnis plan dalam slide presentasi Power Point anda:
  1. Apakah saya telah membuktikan bahwa saya sedang memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar?
Cobalah untuk menguji pemasaran produk anda pada skala kecil sehingga anda dapat memperkirakan seberapa banyak yang dapat anda jual di masa mendatang.
  • Bagaimana saya akan mendapatkan dan mempertahankan pelanggan?
  • Memahami bagaimana pelanggan akan ditemukan, diperoleh, dan dipertahankan adalah sangat penting.
  • Mengapa saya lebih baik dari pesaing, baik untuk saat ini maupun di masa mendatang?
  • Jika anda mempunyai pesaing langsung, anda harus mengemukakan bagaimana anda merencanakan diferensiasi produk anda.
  • Apa cerita dibalik perkiraan keuangan saya?
  • Jelaskan bagaimana anda dapat memperoleh prakiraan keuangan tersebut.
  • Unsur apa dari plan ini yang dapat saya gambarkan secara visual?
  • Coba gunakan gambar, grafik, atau ilustrasi dalam mendemonstrasikan produk anda atau bagaimana produk tersebut berbeda dari pesaing.
  • Apakah saya sebaiknya merekrut beberapa penasihat utama?
  • Setiap perusahaan baru sebaiknya memiliki dewan penasihat yang dapat melengkapi keahlian anda serta membantu anda dalam memformulasikan business plan anda.
  • Bagaimana saya akan menggunakan uang investor?
  • Jelaskan bagaimana anda mengelola uang mereka.
  • Apakah susunan kepegawaian (tim) saya sesuai dengan keadaan bisnis saya saat ini?
  • Anda sebaiknya mendeskripsikan plan untuk merekrut karyawan, termasuk perkiraan biayanya, dan anda harus menunjukkan bahwa anda menggunakan pendekatan konservatif terhadap dana anda dan tidak membuat over-staffing (kelebihan staff yang tidak perlu)
  • Apa rencana keluar (exit plan) dari bisnis tersebut?
  • Jelaskan bagaimana suatu saat bisnis tersebut akan berkembang. Misalnya bisnis tersebut akan go public atau akan diakuisisi.
  • Apa rencana keluar (exit plan) pribadi saya?
  • Sesuaikan business plan tersebut dengan rencana anda keluar dari peruahaan (pensiun)
    Sumber            : http://www.manajemenperusahaan.com/panduan-membuat-bisnis-plan/

    Komponen-komponen Komunikasi





    a.             Lingkungan komunikasi

    lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
    Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi.
    Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau, Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung. Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.
    Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fisik). Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis.

    b.             Sumber-Penerima

    Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
    Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.

    c.              Enkoding-Dekoding

    Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.

    Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding. Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder).

    d.             Kompetensi Komunikasi

    Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.

    e.             Pesan

    Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
    f.        Saluran
    Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
    g.       Umpan Balik
    Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri
    h.      Gangguan
    Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
    Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
    Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
    i.        Efek Komunikasi
    Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif. Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
    j.        Etik dan Kebebasan Memilih
    Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan.

    Sumber                                : http://vitanu.blogspot.com/2013/06/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis_13.html

    Peranan Komunikasi dalam Bisnis



    Peranan Komunikasi dalam Bisnis
     
     1. Komunikasi dengan Pasar

    Dengan timbulnya situasi Economic of relatif plenty, dewasa ini setiap pengusaha harus berusaha untuk dapat menutup jurang yang terbentang antara produsen dengan masyarakat konsumen selaku calon pembeli atau pemakai barang atau jasa yang dihasilkannya.

    Menjadi tugas dan tanggung jawabnya selaku seorang pengusaha untuk selalu dapat mempengaruhi besarnya permintaan akan barang hasil produksi perusahaannya, selalu berusaha untuk mencari pembeli dan pemakai barang yang dihasilkannya. Sebagai pengusaha, ia harus memberitakan penyempurnaaan-penyempurnaan produksi yang telah dicapainya, dimana barang yang dihasilkannya dapat diperoleh masyarakat konsumen dan lain senbagainya. Atau dengan perkataan lain, setiap pengusaha harus selalu memelihara konsumen dengan pasar.

    Penyelenggara komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang ditujukan kepada kepada para konsumen yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga berarti suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang ingin menjamin kelangsungan hidup perusahaannya dan terus maju berkembang.

    Dalam lingkungan bisnis, ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan masyarakat konsumen. Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain adalah dalam wujud pengiriman surat, pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi, dan lain-lain.
    Jenis-jenis sarana komunikasi perdagangan yang disebutkan tadi hanya sesuai bilamana dipergunakan dalam daerah pemasaran barang dan jasa yang ruang lingkupnya terbatas.

    Untuk berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas, dimana calon konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan atau puluhan juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasaran khusus seperti periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang dilakukan setiap pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru terletak dalam bidang komunikasi massa.

    2. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi
    Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.

    Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating mengajar. akibatnya, murid-murid tidak belajar.
    Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi.

    Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi

    3.    Tujuan Komunikasi 
    Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan seseorang dengan orang lain, begitu pula dalam suatu organisasi terjadinya komunikasi tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan – tujuan dari komunikasi tersebut antara lain :

    ·         Menentapkan dan menyebarkan maksud dari suatu kegiatan.
    ·         Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang secara individu maupun kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi
    ·         Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
    ·         Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.
    ·         Memilih, mengembangkan, menilai anggota di dalam komunikasi tersebut.
    ·         Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
    Tujuan komunikasi data :
    ·         Pengiriman data dalam jumlah besar dan efisien.
    ·         Penggunaan sistem komputer dan alat pendukung secara bersamaan.
    ·         Menggunakan sistem komputer secara terpusat/tersebar.
    ·         Mempermudah pengolahan dan pengaturan data.
    ·         Mendapatkan data secara langsung dari sumbernya.
    ·         Mempercepat penyebaran informasi.
    Operasi komunikasi data :
    ·         Pengumpulan data/data collection.
    ·         Pertukaran informasi/information exchange.
    ·         Menyimpan dan mengambil data/data storage and access.
    ·         Time sharing.
    ·         Program to program communications.
    ·         Remote computing.
    Sumber      : http://vitanu.blogspot.com/2013/06/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis_13.html