.

Sabtu, 16 November 2013

“ Grandville Island, Bakery dan Cake Shop ”



“ Grandville Island, Bakery dan Cake Shop ”



Berawal dari hobi, Meity Amelia sukses sebagai pengusaha bakery dan cake. Ikuti perjalanan hidupnya.
Meity Amelia lahir di kota kecil di Gorontalo, 50 tahun lalu. Waktu itu daerahnya sepi dan tidak banyak orang yang menjual makanan. Setiap sore, Sang Mama selalu membut kue-kue untuk kedua anaknya. Awalnya ia hanya bisa melihat dan membantu mengambilkan alat atau bahannya saja. Tapi lama-kelamaan, ia ikut mengaduk adonan, mencetak dan membakar atau menggorengnya.
Karena seringnya membantu, sejak masuk sekolah dasar (SD), ia sudah bisa membuat puding dan roti goreng sendiri. “Rasanya puas bisa membuat roti goreng sendiri dan dinikmati sendiri,” jelas Meity. Jadi ketika teman-teman sebayanya senang bermain-main di luar rumah, ia berada di dapur membantu mamanya memasak atau membuat kue sendiri.
Selain belajar membuat aneka cake dan masakan, ia juga sudah diajari bisnis oleh orang tuanya. Ketika menginjak kelas 3 SD, ia sudah berani menjual permen dari gula merah di sekolahnya. Karena rasanya enak dan murah, dagangannya selalu habis dibeli teman-temannya. ”Permen gula merah saya buat sendiri, jadi keuntungannya jadi lebih besar,” jelas ibu 6 anak ini.
Keahlian membuat cake makin bertambah ketika ia menginjak sekolah menengah pertama (SMP). Ia suka membeli majalah atau buku tentang resep dan masakan. Tidak hanya dibaca saja, tetapi ia juga senang mempraktikannya di rumah. Hasilnya, ia sering sekali menghadiahi teman-teman atau ponakan dengan tart. ”Kalau pas ada perayaan atau ada teman atau keponakan ulang tahun, saya sering memberi hadiah kue atau tart buatan sendiri,” jelas istri Suryo Hadisantoso ini. Ia juga pernah membantu usaha kakak iparnya membuat kue kering.

Proses belajar yang panjang, serta pengalaman yang banyak membuat kue dan cake, ternyata sangat berguna ketika ia menjalankan bisnis cake di Jakarta. Tahun 1993, ia membuka Grandville Island, Bakery dan Cake Shop di komplek pertokoan Greenville, Jakarta Barat. Waktu itu modalnya hanya 1 mikser kecil, 1 oven biasa, 1 meja dan 1 lemari pendingin. Perlahan tapi pasti, ia mulai mendapatkan pelanggan. ”Motto kami adalah kualitas di atas kuantitas,” jelasnya. Untuk itu ia benar-benar memperhatikan kualitas bahan, penampilan, dan rasa.

Kelebihan dari cake atau kue buatannya adalah ia selalu memperhatian detail dan membuatnya lebih artistis. Kalau pelukis menuangkan ide atau gagasannya melalui kain atau kertas, Meity menuangkannya lewat cake atau kue yang ia buat. ”Saya selalu berusaha membuat cake atau kue menjadi lebih cantik dan indah,” jelas Meity yang memang jago menghias cake ini.
Karena makin lama pesanan makin banyak, ia mengambil karyawan untuk membantunya. Sekarang ini ia dibantu 13 karyawan. ”Tapi kalau mendekati Lebaran, Natal atau hari raya lainnya, saya bisa dib antu 30 karyawan,” jelas Meity yang sampai sekarang masih rajin ikut kursus membuat cake dan kue. Baginya, belajar merupakan keharusan jika ingin produknya terus didatangi pelanggan.


Selain kue kering, ia juga menerima pesanan aneka tart untuk segala keperluan, aneka snack, dan roti. Lebih dari 60 jenis cake yang ia produksi antara lain: blackforest, tiramisu, havana cake, sultana butter, caramel nut, cruncy drop’s dan masih banyak lagi. Beberapa pejabat dan artis pernah merasakan kelezatan cake buatannya. ”Taufik Hidayat pernah pesan tart untuk ulang tahun anaknya,” jelas Bendahara Asosiasi Bakery Indonesia ini.
Ada beberapa tips untuk mereka yang ingin memulai usaha makanan. Pertama, kerjakan dengan kesungguhan hati dan ikhlas. Jangan pernah menggerutu dengan apa yang ia kerjakan. Kedua, jangan malas belajar entah dengan mengikuti kursus atau membaca buku. ”Ketiga, terus jaga kualitas dan selalu buat inovasi baru,” tegas Meity.


Sumber : http://klubnova.tabloidnova.com/KlubNova/Artikel/Profil/Tamu-NOVA/MEITY-AMELIA-Pengusaha-Sukses-Berawal-dari-Hobi
JURNAL
a)    Latar Belakang

Berawal dari hobi yang dilakukannya sejak kecil, Meity Amelia sukses sebagai pengusaha bakery dan cake. Meity yang lahir di kota kecil di Gorontalo sering dibuatkan makanan-makanan kecil oleh sang Mama. Bermula hanya membantu melihat sang Mama membuat kue, Meity pun akhirnya tertarik untuk membantu walau hanya sekedar mengaduk adonan mencetak, atau membakar/memanggang kue.
Sejak memasuki Sekolah dasar ketertarikan Meity terhadap dunia kuliner pun semakin besar.  Ia mulai bisa membuat puding dan roti goereng sendiri, bahkan Ia mulai berbisnis dengan berjualan permen gula yang dibuatnya sendiri saat kelas 3 SD. Memasuki SMP meity mulai membeli berbagai jenis buku resep makasan dan mempraktekannya sendiri.
Proses belajar yang panjang, serta pengalaman yang banyak membuat kue dan cake, ternyata sangat berguna ketika ia menjalankan bisnis cake di Jakarta. Tahun 1993, ia membuka Grandville Island, Bakery dan Cake Shop di komplek pertokoan Greenville, Jakarta Barat.

b)    Isi Materi
Meity membuka Grandville Island, Bakery dan Cake Shop di komplek pertokoan Greenville, Jakarta Barat. Waktu itu modalnya hanya 1 mikser kecil, 1 oven biasa, 1 meja dan 1 lemari pendingin. Perlahan tapi pasti, ia mulai mendapatkan pelanggan. ”Motto usahanya adalah kualitas di atas kuantitas,” . Untuk itu ia benar-benar memperhatikan kualitas bahan, penampilan, dan rasa. Kelebihan dari cake atau kue buatannya adalah ia selalu memperhatian detail dan membuatnya lebih artistis. Kalau pelukis menuangkan ide atau gagasannya melalui kain atau kertas, Meity menuangkannya lewat cake atau kue yang ia buat dan Ia  selalu berusaha membuat kue yang cantik dan indah.

Karena semakin lama semakin banyak pesanan yang didapatnya, sekarang ini Meity dibantu oleh 13 orang karyawan, namun jika medekati Hari Raya Ia membutuhkan 30 orang karyawan untuk membantunya dalam menyelesaikan semua pesanan. Selain kue kering, ia juga menerima pesanan aneka tart untuk segala keperluan, aneka snack, dan roti. Lebih dari 60 jenis cake yang ia produksi antara lain: blackforest, tiramisu, havana cake, sultana butter, caramel nut, cruncy drop’s dan masih banyak lagi.

c)    Kesimpulan
Melihat artikel usaha yang dilakukan oleh Meity Amelia ini sangat bagus, karena jenis kue kering banyak diminati oleh masyarakat Indonesia terlebih lagi jenis kue kering ini dapat bertahan lebih lama. Meity juga termasuk orang yang tekun dan mau belajar dalam menjalankan usahanya. Walau pun saat ini  usaha yang digelutinya sudah sukses namun Meity tidak cepat merasa puas. Hingga kini Meity masih terus belajar dalam berinovasi dengan kue-kue yang diproduksinya agar selalu terlihat cantik dan indah serta artistik karena itulah keunggulan dari kue-kue yang diproduksinya.
Sebagai pengusaha bakery and cake yang sukses Meity juga tidak segan membagi tips kesuksesannya. Berikut adalah tips yang diberikan oleh Meity Amelia sang pengusaha bakery and cake yang sukses :
§  Pertama, kerjakan dengan kesungguhan hati dan ikhlas. Jangan pernah menggerutu dengan apa yang ia kerjakan.
§  Kedua, jangan malas belajar entah dengan mengikuti kursus atau membaca buku.
§  Ketiga, terus jaga kualitas dan selalu buat inovasi baru         

Selasa, 29 Oktober 2013

Pengembangan Proposal Perencanaan Usaha



Proposal Perencanaan Usaha



http://anekaresepmasakan.info/wp-content/uploads/2012/03/Roti-Goreng-Sosis.jpg


                                                Nama               : SHERY
                                                NPM               : 56212980
                                                Kelas               : 2DF02






UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA – 2013 / 2014


BAB  I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Usaha  kecil merupankan bagian integral dari dunia usaha nasional yang mempaunyai kedudukan, potensi  dan perencanaan yang sangat strategis  dalam mewujudkan pembangunan nasional. Mengingat peranannya dalam pembangunan, usaha harus terus dikembangkan  dengan semangat kekeluaraan, saling mengisi, saling memperkuat antar usaha kecil dan besar dalam pemerataan serta mewujudkan kemakmuran yang sebesar-besarnya  bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menaggapi hal tersebut wirausahawan muda ini nergerak untuk ikut serta mencapai tujuan mulia tersebut dengan membuat usaha “ FRIED BAKERY” yang bergerak dibidang produksi makanan, yaitu “ROTI GORENG SOSIS”.  Dengan adanya usaha ini perusahaan mampu menyediakan roti goreng sosis yang disukai oleh konsumen dan dapat memperleh profit yang memuaskan.












BAB II
LANDASAN TEORI

Karena berdasarkan penelitia saat ini, banyak makanan ringan yang dijual dipasaran tidak higienis dengan harga yang cukup mahal. Namun kami ingin berinovasi membuat makanan ringan yang dapat menjamin dan menjaga kualitas bahan baku yang digunakan, bergizi, serta harga yang terjangkau serta berbeda yadri produk kebanyakan.
Dalam proses berjalannya usaha “FRIED BAKERY”  ini, perusahaan kami membentuk suatu bagan organisani yang sudah memiliki peranan dan tanggung jawabnya masing-masing.

DATA ORGANISASI 
1.
Nama Perusahaan
Fried Bakery
2.
Bidang Usaha
Kuliner ( Makanan Ringan)
3.
Jenis Produk/Jasa
Roti Goreng
4.
Alamat Peresahaan
Pondok Ungu Permai
5.
Nomer Telphone
083898728307
6.
Alamat Email
friedbakery@yahoo.com
7.
Mulai Berdiri
01 oktober 2013
 
1.
Nama
Sherly
2.
Jabatan
CEO (Chief Executif Office)
3.
Tempat Tanggal Lahir
Jakarta, 07 Januari 1994
4.
Alamat Rumah
Pondok Ungu Permai
5.
Nomor Telephone
089680820682
6.
Alamat Email
Ssherly7294@yahoo.com
7.
Pendidikan Terakhir
SMK
8.
Pengalaman Kerja
Wirausaha & Siswi Prakerin

Tugas CEO :
q        pemilik sekaligus pimpinan
q        bertanggung jawab teradap jalannya usaha
q        koordinasi, pengawas, dan mengarahkan seluruh kegiatan
q        pengambil keputusan
q        sebagai quality control
1.
Nama
Shafa Az – Zahra
2.
Jabatan
Production Manager
3.
Tempat Tanggal Lahir
Jakarta, 14 Februari 1994
4.
Alamat Rumah
Pondok Ungu Permai
5.
Nomor Telephone
082111369094
6.
Alamat Email
shafazahra@yahoo.com
7.
Pendidikan Terakhir
SMK
8.
Pengalaman Kerja
Siswi prakerin

Tugas Production Manager :
q        kepala bagian produksi mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja
sesuai jobdis
q        bertanggung jawab terhadap persiapan dan proses produksi
q        bertanggung jawab terhadap makanan yang dipesan konsumen
q        menjaga kebersihan produk dalam proses produksi
q        cekatan dalam menjaga mutu produk, baik cita rasa, aroma, ataupun tekstur
q        mengemas hasil produksi

1.
Nama
Keanu Azka Al – Fatih
2.
Jabatan
Marketing Manager
3.
Tempat Tanggal Lahir
Jakarta, 7 Februari 1994
4.
Alamat Rumah
Pondok Ungu Permai
5.
Nomor Telephone
081210062967
6.
Alamat Email
keanuazka@yahoo.com
7.
Pendidikan Terakhir
SMA
8.
Pengalaman Kerja
Wirausaha

Tugas Marketing Manager :
- mempromosikan dan menawarkan produk yang dimiliki perusahaan melalui berbagai media




1.
Nama
Cassey Dierra Humaira
2.
Jabatan
Financial Manager
3.
Tempat Tanggal Lahir
Jakarta, 02 Juli 1994
4.
Alamat Rumah
Pondok Ungu Permai
5.
Nomor Telephone
089887658765
6.
Alamat Email
casseydierra@yahoo.com
7.
Pendidikan Terakhir
SMA
8.
Pengalaman Kerja
Wirausaha

Tugas Financial Manager :
q        kepala bagian keuangan mengkondisikan pekerja di bawahnya untuk bekerja sesuai jobdisk
q        melaksanakan kegiatan keuangan dan administrasi
Di dalam Bagan Organisasi diatas masing-masing anggota memiliki tugas,peranan, dan tanggung jawabnya masing-masing. Setiap peranan tersebut harus dijalankan dengan sebaik mungkin, supaya usaha yang kami buat dapat berkembang dan maju. Serta didalam memulai suatu usaha setiap anggota harus dapat saling bekerja sama dan bertanggung jawab dalam menjalankan peranan dan tugasnya masing-masing.
BAGAN ORGANISASI
 




Cassey Dierra Humaira
Financial Manager
 
Keanu Azka Al – Fatih
Marketing Manager
 
Shafa Az – Zahra
Production Manager
 
                                  









BAB III
ANALISIS PEMASARAN
1.      Analisi Usaha

Dalam analisi usaha ini kami menggunakan analisa 4P yang terdiri dari :
a.       Produk :
·         Tipe           : Roti Goreng Sosis
·         Merek        : Rogo Sosis Mayo
·         Kualitas     : Enak, bergizi dan terjangkau
·         Kemasan   : Plastik dan Tissue
·         Bentuk      : Persegi Panjang
b.      Price :
Price List         : Rp. 5.000,-

c.       Promotion :
·         Personal Selling     : Menjual langsung kepada konsumen
·         Advertisement      : Melalui media jaringan sosial (twitter            facebook, dll.)

d.      Place :
Lokasi             : Bertempat di kampus Universitas Gunadarma dan  sekitarnya.






RINCIAN BIAYA :

1.      Biaya Pemasaran (promosi)
·         Pulsa SMS                                                                                = Rp     -

       2.      Biaya Modal Awal
            ·         Pembelian 1 bungkus sosis ayam                                       = Rp    14.000
             ·         Pembelian ¼ kg telur                                                         = Rp      4.000
            ·         Pembelian roti                                                                    = Rp      5.500
            ·         Pembelian tepung roti                                                        = Rp      5.000
            ·         Pembelian ¼ kg minyak goreng                                         = Rp      3.000
            ·         Pembelian saus sambal sachet                                            = Rp      5.000
      ·         Pembelian plastik ½ kg                                                      = Rp      3.500
      ·         Pembelian kentang ½ kg                                                    = Rp      3.000
            ·         Pembelian wortel                                                                = Rp      1.000
      ·         Pembelian penyedap                                                          = Rp      1.000 +
  Rp    45.000

            3.      Biaya Operasional
            ·         Pembelian 1 bungkus sosis ayam                                       = Rp    14.000
      ·         Pembelian 2 butir telur                                                       = Rp      2.000

      ·         Pembelian roti                                                                    = Rp    27.500
      ·         Pembelian ½ kg minyak goreng                                         = Rp      6.000
      ·         Pembelian saus sambal sachet                                            = Rp      5.000 +
                                                                                                               Rp    59.000

      Rekapitulasi Biaya
      1. Biaya promosi                                                                                 Rp     -
2. Biaya modal awal                                                                           Rp    45.000
      3. Biaya operasional                                                                            Rp    59.000 +
Total pengeluaran                                                                                Rp  104.000



Perhitungan Pendapatan (Cash Inflow) ROTI GORENG “ROGO SAOS MAYO

Perhitungan Pendapatan
Total
Pendapatan per hari:
               10 roti x  Rp 5.000,00
*ket:    1 roti = Rp 5.000,00

Rp  50.000,00
Pendapatan keseluruhan
6 hari
*ket: operasional 6 x penjualan

Rp 255.000,00

Maka PayBack Period (PBP) = Pendapatan keseluruhan - Total pengeluaran
                                                                        Jumlah penjualan
                                                  = Rp 255.000,00 – Rp 104.000,00 
                                                                 
                                                  = Rp 2.500,00











BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
1.Strengths (Kekuatan)
a)      Proses pembuatannya mudah dan sederhana
b)      Kualitas rasa dan tekstur produk yang khas (beda dengan yang lain).
c)      Harga jual terjangkau
d)      Memanfaatkan e-mail  untuk  mempromosikan   produk melalui internet.
e)      Kemasan menarik
f)      Kualitas produk terjamin
2.Weaknesses (Kelemahan)
a)      Harga bahan baku yang relatif tidak menentu (stabil)
b)     Manejemen perusahaan masih sederhana
c)     Jika tidak cepat dimakan tekstur martabak akan lembek
d)     Kurang cukup modal mengingat kita sebagai mahasiswa
e)      Proses produksi bentrok dengan jadwal kuliah
3.Opportunities (Peluang )
a)    Pertumbuhan pasar dimungkinkan meningkat
b)    Peluang pasar untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan
c)    Belum ada pesaing  khususnya untuk pemasaran di kampus
d)   Keterbukaan untuk menggunakan teknologi baru ke depannya untuk membuat kemajuan  besar dibidang produksi khususnya.
4. Threats (Ancaman)
a)      Selera konsumen yang selalu berubah – ubah mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembelian produk
b)      Munculnya pesaing baru

BAB V
KESIMPULAN

Dalam pembuatan perencanaan bisnis bakery harus memperhatikan hal-hal penting. Sebelum membuat perencanaan bisnis bakery harus terlebih dahulu menganalisa kondisi lingkungan bisnis antara lain yaitu lingkungan ekonomi, lingkungan industri, lingkungan global karena dengan mengetahui kondisi dari lingkungan, kita dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan, maupun hambatan dari usaha yang akan kita bangun.
Setelah kita mengetahui kondisi lingkungan, kita harus membuat rencana manajemen yaitu merancang struktur organisasi, menentukan proses produksi serta membuat perencanaan mengenai pengelolaan pegawai. Karena dengan perencanaan manajemen, perusahaan dapat menentukan  job description para pegawai demi terciptanya keefektifan dan keefisienan lingkungan kerja.
Hal terakhir yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan keuangan karena banyak sekali perusahaan yang gulung tikar akibat tidak membuat perencanaan keuangan dengan baik.